Kamis, 19 Januari 2012

E-learning (Pembelajaran elektronik)


Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

Konsep E-learning

Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut:
  • e-learning merupakan penyampian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihansecaraon-line.
  • e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
  • e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
  • Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Infrastruktur E-learning

 Infrastruktur dalam E-learning

 Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

Pelayanan E-learning meliputi:
Dengan digunakannya web based learning dalam pembelajaran, beberapa aktifitas yang dapat dilakukan antara lain adalah :
• Mencari informasi (buku-buku, bibliografi, ensiklopedi, program, dan lain-lain).
• Distribusi materi edukasi (teks, program).
• Menyediakan kurikulum dan panduan belajar serta latihan dalam format yang diinginkan, seperti hypertext, audio, video.
• Membentuk aktifitas-aktifitas kolaborasi (diskusi kelompok melalui e-mail dan mailing list)
• Tanya jawab
• Tutorial, simulasi

Pelayanan dalam E-learning

Positive & Negative E-learning
Positive:
 Positive E-learning
    1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak,tempat dan waktu.
    2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
    3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
    4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
    5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
    6.  Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
    7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
    Negative:

    1.      Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
    2.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
    3.      Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
    4.      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
    5.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
    6.      Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
    7.      Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
    8.      Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    ;